Wujudkan Bank Data Umat di Bumi Lancang Kuning, Bimas Katolik Riau Sosialisasi Aplikasi Elektronik Data Umat

Ad Widget
Bimbingan Masyarakat Katolik menggelar sosialisasi Aplikasi Elektronik Data Umat (EDU) untuk menghimpun Data Umat Katolik yang ada di Kabupaten Kota Se Provinsi Riau.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau melalui Bimbingan Masyarakat Katolik menggelar sosialisasi Aplikasi Elektronik Data Umat (EDU) untuk menghimpun Data Umat Katolik yang ada di Kabupaten Kota Se Provinsi Riau.

Sosialiasi ini digelar di Aula Gereja Santa Maria a Fatima Pekanbaru Jalan Ahmad Yani, Selasa (31/5/2022). EDU ini menjadi kewajiban Kementerian Agama beradaptasi dengan perkembangan era revolusi industri 4.0.

Dimana penguasaan teknologi media digital menjadi piranti kerja yang sangat diperlukan terutama oleh para ASN Bimas Katolik untuk penyampaian layanaan dan program pendidikan agama dan lembaga keagamaan bagi masyarakat Katolik.

“Dengan hadirnya media digital ini, maka laporan data umat pada  Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dapat dlaporkan dengan berbasis elektronik dan teknologi. ASN di era sekarang ini, harus mampu meningkatkan kompetensinya,” kata Pembimas Katolik Riau, Alimasa Gea.

Oleh karena itu, lanjut Dia, dengan adanya peralihan pendataan dari konsep manual ke Aplikasi Elektronik ini memangkas Biaya operasional keuangan, waktu, tenaga dan mempercepat penyajian data bagi pemangku kepentingan.

Alimasa Gea menuturkan menurut data yang di rilis oleh Portal Data Kementerian Agama RI pada bulan Maret 2022 yang disajikan bersifat Real Time, dapat di lihat bahwa di Provinsi Riau, umat yang beragama Katolik berjumlah 63.430 jiwa. Sementara, kenyataan di lapangan bahwa jumlah umat Katolik di Provinsi Riau berkisar 117.000 Jiwa.

“Sehingga selisih antara yang di sajikan oleh Portal Data Kementerian Agama RI pada bulan Maret 2022 yang bersifat Real Time dengan kenyataan dilapangan adalah 53.570. Jadi potensi umat Katolik inilah yang menjadi objek sasaran pelayanan publik oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau. Untuk mendapatkan data umat Katolik di provinsi Riau maka sangat dibutuhkan terobosan baru yaitu dengan membuat Aplikasi Bank Data Umat Katolik. Aplikasi Bank Data Umat Katolik dapat menjangkau daerah dan mempermudah untuk melakukan pendataan umat Katolik,” papar Dia.

Dia menjelaskan dari Permasalahan yang muncul ketidak sesuaian data pemerintah provinsi Riau dengan Bimas Katolik pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau yang sangat signifikan ini, maka Pembimas Katoik lewat PKA Pusdiklat Kementerian Agama RI merancang suatu sistem yang mempermudah dan tersajinya data dengan baik, mengolah dan melaporkan data secara transparan dan akuntabilitas melalui  sebuah system yaitu “EDU” yang dapat mengakomodir kebutuhan secara elektronik, online yang secara otomatis dengan mudah diakses bersama-sama menggunakan perangkat adroid, laptop dan komputer tidak hanya dalam bentuk numerik atau angka tapi lebih pada by name and by anddres.

Alimasa mengatakan jumlah umat Katolik di Provinsi Riau semakin meningkat namun belum sepenuhnya terdata. Oleh sebab itu, pendataan umat beragama Katolik di Provinsi Riau sangat perlu dilakukan untuk mengetahui jumlah umat beragama Katolik, gereja Katolik dan kondisinya, serta sekaligus menyelesaikan permasalahan sosial dan kerukunan di wilayah pengambilan data.

Sementara untuk cara kerjanya, pihanya melibatkan seluruh Mitra Kerja Hirarki Gereja Katolik dalam hal ini Para Pastor Paroki, Ormas Katolik, Penuluh Agama Katolik PNS dan Non PNS dan para Pengurus Gereja di 13 Paroki dan 12 Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.

Dimana data dapat diambil langsung dari ketua stasi masing-masing Gereja atau melalui para Pastor. Hasil pendataan dimuat dalam Aplikasi Elektronik Data Umat Katolik sekaligus dilaporkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI, Pemerintah Provinsi Riau untuk sinkronisasi data bersifat terbuka kepada umum.

Sementara Pastor Paroki Santa Maria a Fatima Pekanbaru,  Pastor Emil Sakoikoi Pr menyambut baik terobosan digital ini. Menurut Pastor Emil, pendataan melalui aplikasi elektronik ini perlu disosialisasikan lagi ke para pastor untuk memperbaiki kesalahan identitas agama pada nik yang dimiliki umat katolik.

“Dimana data umat katolik lebih akurat dari para pastor dibanding Pemerintah yang langsung bertemu dengan umat. Hanya saja umat katolik tidak pernah memperbaiki ketika terjadi kesalahan dalam penginputan, seperti masih ada umat katolik yang identitasnya kristen,” ungkap Pastor Emil.

Ketua Pemuda Katolik Komda Riau, Lorensius Purba juga mengapresiasi langkah digitalisasi ini untuk menghimpun data umat Katolik se Provinsi Riau. Dimana, bank data ini juga diperlukan organisasi untuk mendapatkan sebaran calon-calon kader yang bisa difollow up oleh Pemuda Katolik.

“Selama ini, kita bergerak mencari calon-calon kader masih secara konvensional. Kita mengunjungi tiap-tiap Paroki lalu bertanya berapa jumlah orang mudanya. Nah, jika EDU ini sudah berjalan, tentu akan sangat membantu kita dalam rangka kaderisasi,” tuntas Lorens.

Adapun Sosialisasi ini dihadiri sejumlah tokoh Ormas Katolik di Bumi Lancang Kuning seperti, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Riau, FKUB Riau, LP3KD Riau.

Related Posts

Ad Widget

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *