Nusantaraaktual.com, Palu – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Sulawesi Tengah menghadiri kegiatan Forum Komunikasi (Forkom) pelestarian kesenian dan kebudayaan daerah tahun 2022 di salah satu Hotel di Palu, Rabu, 13 Juli.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah itu bertema mewujudkan nilai-nilai luhur budaya dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah.
Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Fahrudin dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini karena mengangkat tema mewujudkan nilai-nilai luhur budaya. Kegiatan pelestarian kesenian dan kebudayaan di Sulawesi Tengah ini harus mampu untuk diperkenalkan kepada generasi milenial.
Fahrudin juga menegaskan, bahwa Indonesia ini termasuk Sulawesi Tengah adalah bangsa yang beragam, majemuk, multikul. Bahkan, Sulawesi Tengah saja terdiri dari berbagai etnis dan agama. Keberagamaan dan perbedaan ini tidak bisa di hindari, kita saling menghargai, saling menghormati.
Pancasila yang merupakan dasar negara kita digali dari nilai nilai luhur bangsa Indonesia, termasuk nilai-nilai luhur kebudayaan Sulawesi Tengah. Sehingga, Pancasila menjadi perekat persatuan dan kesatuan serta menyatukan berbagai komponen bangsa yang majemuk.
Penanaman nilai-nilai moral Pancasila perlu terus menjadi perhatian semua pihak, sehingga setiap warga negara menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Akademisi dari Universitas Tadulako, Doktor Christian Tinjabate yang membawa materi tentang peran generasi milenial dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah, dan Mantan Keoala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Siti Norma Mardjanu, SH; MH yang membawa materi tentang peran seni dan budaya dalam mempromosikan pariwisata di Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Sulawesi Tengah, Agustinus Salut dalam sesi tanya jawab mempertanyakan sekaligus mengusulkan, bahwa untuk membangkitkan nilai-nilai luhur kebudayaan Sulteng musti contoh kongkrit dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sulteng agar setiap bangunan publik di Sulteng ini wajib ada corak budayanya agar ketika orang datang di Sulteng umumnya atau Palu khususnya mempunyai kesan tersendiri terkait dengan budaya lokal Sulteng. Tetapi kelihatannya baru satu dua bangunan publik yang ada corak budayanya, pada hal itu merupakan bagian dari promosi dan kelestarian budaya itu sendiri.
“Setiap bangunan publik, kantor Pemerintahan di daerah ini wajib ada corak budaya. Bila perlu di buatkan Peraturan Daerahnya (Perda),” tegasnya. *
(Gusty/costmust)