Nusantaraaktual.com – Dialog terinspirasi sebagai refleksi peran pemuda dalam menghadapi perubahan peradapan, perubahan iklim, serta perubahan perilaku masyarakat, Cafe Sambel Seafood Nusantara Tangerang Selatan, 27 Agustus 2022. Dimana berawal dari generasi pejuang/Pembangun dilanjutkan dengan generasi penikmat serta tahap generasi apatis menurut Bang Noval wakil ketua KNPI Tangsel, pilihan generasi ini perlu dipahami bersama sebagai posisi mana generasi muda Tangsel ini bergerak.
Sejalan itu menurut mbak Sri Wulansari ketua GMNI Tangsel, mengutip dari proklamator Bung Hatta “Indonesia mempunyai keragaman etnis dan teritorial luas”. Tangsel sudah menjadi miniatur nasional kebangsaan oleh karenanya pemuda perlu kecerdasan dalam tata kelolanya, mengikuti perubahan peradaban dan tentunya beriman religius menjadi pembungkusnya.
Dialog ini dihadiri juga oleh Bp. Chaerul Saleh ketua Kesbangpol Tangsel perwakilan dari pemerintahan Kota Tangsel, mengatakan tagline Cerdas dapat membawakan yang dinamis, Modern memahami dan menyesuaikan perkembangan terutama menjadi kota independen di sekitar Jakarta. Religius meyakini Tuhan dalam kehidupan dengan menjabarkan keimanan dan ketakwaannya tanpa membeda bedakan kepercayaan itu sendiri. Menumbuhkan kebersamaan, collaborative kegiatan dalam persatuan bingkai kebangsaan.
Adi Saputra Ketua GAMKI Tangsel sebagai penyelenggaran dialog ini, mengamini bahwa mayoritas perdagangan sudah didominasi banyaknya kreativitas anak muda dalam mempromosikan diri. Cerdas menggunakan teknologi dalam menciptakan peluang bisnis baru.
Tidak ketinggalan narasumber lain Ketua PC Inspira Tangsel Fitra Nanda melanjutkan bahwa tuntutan zaman mengharapkan generasi muda cerdas dalam membranding diri di segala bidang, mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam kebersamaan.
Ricardo Jaelahu dari Pemuda Katolik Komcab Tangsel yang juga sebagai narasumber berbicara peran ekonomi Pemuda Katolik sudah menjalankan Bank Sampah Petra sebagai aksi nyata peran pemuda terkait ekosistem terutama pemanasan global, ajakan dalam implementasi dialog ini nyata mengedukasi masyarakat untuk berani bertindak sedari diri pribadi dan keluarga memilah sampah menggolongkan berdasarkan kategori yang nantinya dapat bernilai secara ekonomi atau Circular ekonomi juga mengurangi kapasitas sampah yang terbuang di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Kegiatan nyata dari Pemuda Katolik ini didukung penuh oleh Kesbangpol kota Tangsel bisa menjadi collaborative kegiatan generasi muda Tangsel. Hal sederhana yang dilakukan terus menerus menjadi contoh di kota Tangerang Selatan.