Nusantaraaktual.com, Jakarta – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional II siap digelar di Kupang pada 28 – 31 Oktober 2022 mendatang. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, gereja, pemerintah daerah, dan tentu berbagai organisasi kemasyarakatan pemuda di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Umum Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Meliala mengatakan pihaknya lewat Pemerintah Provinsi NTT dan panitia telah mengirimkan surat permohonan agar Presiden Jokowi bisa hadir membuka Pesrapani II pada 28 Oktober dan Wakil Presiden K.H. Ma’aruf menutup Pesparani pada 31 Oktober 2022.
Adrianus juga menjelaskan sebagai gawai akbar yang dihadiri perwakilan dari 37 keuskupan dan 34 provinsi di Indonesia, maka besar harapan kehadiran Presiden sangat penting. Apalagi ini adalah kesempatan untuk membangun semangat moderasi beragama.
Hal ini sejalan dengan tema Pesparani II, “Membangun Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju.” Tema ini diangkat dengan harapan Pesparani ini menyumbang toleransi bagi bangsa Indonesia. Pesparani II di Kupang ini melambangkan kehidupan beragama di Indonesia yang plural dan harmonis, seperti ditunjukkan dengan keterlibatan organisasi lintas agama dalam kepanitiaannya,” sebut Adrianus.
PLT Dirjen Bimas Katolik A.M. Adiyarto Sumardjono menambahkan pemerintah siap mendukung penuh Pesparani II Kupang. Terkait anggaran dirinya berharap agar tuntas pertanggungjawaban uang pemerintah.
Terkait kehadiran Presiden, dirinya berjanji akan memastikan kepada protokoler Presiden 2 minggu sebelum kegiatan Pesparani. “Tentu harapannya adalah Presiden bisa hadir dan membuka acara sebagaimana harapan LP3KN dan pemerintah daerah.”
Hadir juga dalam Konferensi Pers ini mewakili KWI Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam Pastor Hans Jeharut. Ia mengatakan bukan sebuah kebetulan tema yang diangkat adalah toleransi. Menurutnya, Pesparani ini bukan melulu kompetisi tetapi aspek pembinaan iman dan pertemuan persaudaraan menjadi fokus dalam Pesparani.
“Gereja melihat Pesparani adalah sumbangan konkret Gereja bagi persaudaraan Bangsa Indonesia. Maka nilai ini yang harus menjiwai para peserta dari 37 keuskupan dan 34 provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Hadir juga dalam konferensi pers ini Direktur Urusan Agama Katolik Dr. Aloma Sarumaha dan Sekretaris I LP3KN Hasiholan Siagian serta para pengurus LP3KN dan perwakilan Bimas Katolik.