Batam – Perayaan syukur 25 tahun tahbisan imamat RD. Lucius Poya Hobamatan, RD. Bernardus Somi Balun, dan RP. Pankrasius Olak Kraeng, SS.CC akan dihelat dengan penuh suka cita dan kebersamaan. Acara ini dijadwalkan berlangsung di Gereja Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi pada Minggu, 20 Agustus 2023, pukul 15.00 WIB.
Yang membuat perayaan ini benar-benar istimewa adalah keterlibatan panitia perayaan yang menghadirkan semangat persatuan lintas agama. Semangat kebersamaan, menjadi akar pangkal kolaborasi yang menghangatkan peristiwa ini.
Syamsudin Ghani, tokoh Muslim Kedang Batam, bertindak sebagai ketua panitia. Dalam keterangannya, beliau menjelaskan bahwa persiapan acara telah memasuki tahap akhir. Acara perayaan akan terbagi menjadi dua bagian utama, yakni acara liturgi dan rangkaian hiburan ramah tamah.
Terkait persiapan acara liturgi, Lilis Chynde, koordinator seksi liturgi, menjelaskan bahwa lebih dari 70 anggota paduan suara akan mengambil bagian dalam Ekaristi Syukur. Persiapan ini belum termasuk para pemusik yang akan melengkapi suasana khidmat acara liturgi. Lilis juga mengungkapkan bahwa tanggal 15 Agustus telah ditetapkan untuk pra-GR, sementara final gladi bersih dijadwalkan pada tanggal 18 Agustus. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap nuansa acara liturgi berjalan dengan baik dan dipersiapkan.
Sementara itu, Ketua Panitia Syamsudin Ghani, yang juga sebagai Wakil Ketua Pemuda Nahdlatul Wathon Diniyah Islamiyah Kepri, menjelaskan rencana menarik untuk acara hiburan dan ramah tamah. Berbagai budaya dan keberagaman akan dihadirkan dalam acara ini. “Penampilan khasidah dari Ibu-ibu Majelis Taklim, kesenian dari Sanggar Suri Ula dan Sanggar Samapoma, serta tarian kolosal Gampang Hala akan memukau hadirin dengan kekayaan seni dan budaya lokal. Tidak hanya itu, elemen kebudayaan dari Sumatera Utara juga akan turut meramaikan perayaan ini melalui tari Tor-tor…” kata Syamsudin.
“Acara ini tidak hanya menjadi perayaan jubileum imamat Pastor Poya, Pastor Beni dan Pastor Pankras, namun juga menjadi ajang harmoni lintas agama yang menguatkan persatuan di tengah keanekaragaman. Dengan semangat bersama, tokoh-tokoh lintas agama dan budaya telah membuktikan bahwa kolaborasi dalam perbedaan mampu menghasilkan keindahan yang memancarkan cahaya harmoni…” tutup Valentinus Pulo, Ketua Terang Batam, paguyuban perantau asal Kedang, NTT.
———-
@costmust
