Nusantaraaktual.com, Manado -Sebagai salah satu strategi untuk Implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar memiliki peran yang sangat penting. Tujuan Komunitas Belajar adalah membangun budaya sekolah yang sejiwa dengan Merdeka Belajar. Komunitas Belajar hadir untuk memberdayakan setiap personil di satuan pendidikan untuk mengoptimalkan fungsinya demi terwujudnya murid Indonesia yang pembelajar sepanjang hayat, kompeten, dan memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Dalam rangka meningkatkan peran Komunitas Belajar di Provinsi Sulawesi Utara, Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara menggelar Refleksi Komunitas Belajar. Berlangsung selama tiga hari di Quality Hotel Manado (25 s.d. 27 November 2022), refleksi ini menghadirkan semua Komunitas Belajar dalam Sekolah dan antar sekolah dari 15 Kota dan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara.
Kapokja PSP Ditjen GTK Kemendikbudristek RI, Dr. Medira Ferayanti turun langsung untuk memantau dan mengevaluasi proses refleksi ini. Dalam Sesi Penguatan, Dr. Medira Ferayanti mengingatkan bahwa Komunitas Belajar merupakan faktor penting untuk mencapai misi dari setiap Satuan Pendidikan yakni: Murid, Murid dan Murid. Pembentukan Komunitas Belajar merupakan salah satu strategi penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, sekaligus menjadi “senjata” utama. Karena itu, setiap Penggerak Komunitas Belajar mestinya konsisten untuk terus berkolaborasi dan bersama belajar. Bukan semata untuk pengembangan kualitas personal, melainkan untuk perkembangan diri dan capaian belajar murid.
Dra. Maasje J. Kalalo, M.Pd. sebagai Plt. Kepala BGP Sulawesi Utara memantau penuh pelaksanaan Refleksi ini sejak pembukaan sampai penutupan. Ia memberi apresiasi kepada setiap Penggerak Komunitas Belajar yang sudah mendedikasikan diri melalui aktivitas Komunitas Belajar di Satuan Pendidikan masing-masing. Menurutnya, BGP Sulawesi Utara akan memberikan perhatian penuh bagi keberlangsungan Komunitas Belajar yang sudah ada. Ditegaskannya, praktik baik harus dipublish agar dapat membawa insight bagi pelaku pendidikan lainnya yang memiliki hati untuk membangun Indonesia jaya di masa depan.
Para peserta yang mengikuti kegiatan memperoleh pengalaman yang istimewa. Hal ini diungkapkan oleh Antonius Zwengly Lasut, S.Pd. salah satu peserta dari Komunitas Belajar MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Minahasa. Antonius yang juga merupakan salah seorang Fasilitator Nasional P5 mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara, terutama kepada Kapokja Transformasi Pembelajaran karena sudah menyelenggarakan refleksi ini.
Keberhasilan Refleksi Komunitas Belajar se-Sulawesi Utara ini tak lepas dari peran aktif Kapokja Transformasi Pembelajaran Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara, Arianto Batara, S.P., M.Pd. Ditegaskannya dalam Sesi Orientasi, bahwa Komunitas Penggerak mememiliki peran istimewa dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Karena itu pentinglah para Penggerak Komunitas Belajar untuk “menjaga hati” agar mau terus berkarya demi masa depan murid-murid di Satuan Pendidikan masing-masing. (Novie Rompis)