Nusantaraaktual.com, Tangerang – Direktur Bank Sampah PETRA Agustinus Ismanto serta Wakil Direktur Chandra Firmanto menerima kunjungan anggota Tim Survey Penelitian Kualitatif kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) di Gudang Bank Sampah PETRA, Tangerang Selatan, Selasa (3/7/2022).
Kehadiran Tim dari BRIN dan BPS tak lain untuk melakukan penelitian di seluruh wilayah Provinsi Banten sehubungan dengan program penelitian lingkungan yang saat ini sedang berlangsung di seluruh Indonesia yang mengambil tema, “Ekonomi Hijau dan Sosial Demografi”.
Menurut Heru Irawan dari BPS, selama pemetaan BPS di Tangerang soal isu sampah, Sampah PETRA menjadi satu-satunya gerakan yang cukup aktif dan efektif. Heru menilai sosialisasi PETRA lewat Medsos sangat membantu masyarakat luas untuk memahami Sampah PETRA itu sendiri. “Saya menilai Bank Sampah PETRA menjadi yang pertama di Tangerang Selatan yang berbasis teknologi aplikasi,” ujar Heru.
Senada dengan itu, Erla Mycelisda dari BRIN menjelaskan dirinya setuju jika pemanfaatan sampah berbasis teknologi aplikasi. Sebutnya lagi, hal ini turut membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sampah itu sendiri. Selain itu, berpengaruh bagi kenyamanan dan kesehatan manusia.
Sementara itu, Intan Adhi Perdana Putri dari BRIN menambahkan semua data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, khususnya data dari Bank Sampah PETRA, akah dibuat karya ilmiah yang digabungkan secara nasional untuk diajukan dalam KTT G20 di Denpasar, Bali mendatang.
Sebelumnya, upaya terobosan kreatif dari inisiator Bank Sampah PETRA dalam mengedukasi masyarakat di Tangerang Raya pada umumnya dan Tangerang Selatan khususnya mengandeng Aplikasi cerdas ubah Sampah jadi Uang dari Octopus, yang resmi di launcing beroperasi di Jakarta dan Tangerang di lokasi M Block Jakarta Selatan pada tanggal 1 Juli 2022.
Bank Sampah PETRA ditunjuk sebagai partner kolaboratife terbesar di Tangerang, dengan tagline “Bersama Kita Membuat Perbedaan”. Bank Sampah PETRA juga mengirim kader kader Pemuda Katolik sebanyak 18 orang untuk terjun sebagai Pelestari duta sampah pilah yang terverifikasi oleh Octopus tanggal 29 Juni 2022 sebagai prelaunching.
Dalam sharing yang disampaikan Agustinus Ismanto, dengan konsep “Sampahku Tanggung Jawabku” yang selalu didengungkan sebagai ujud partisipatif nyata keluarga sebagai penghasil utama sampah, mengharuskan dipilah sejak dari awal untuk mengurangi dampak penumpukan sampah tak terpilah di TPA (Tempat Pemorosesan Akhir), yang nyata nyata menjadi masalah sosial utama di perkotaan terutama di Tangerang Selatan.
Agustinus menyebutkan, tidak mudah karena di awal teman-teman inisiator melakukan program ini secara sosial secara perkembangannya muncul dampak ekonomi yang dapat dikelola oleh pengurus Bank Sampah PETRA dari sampah terpilah menjadi rupiah dan atau mendaur ulang sampah khusus HDPE menjadi pernik pernik bernilai ekonomi tinggi.
Dengan adanya nilai ekonomi ini dari Pengurus Bank Sampah PETRA berinisiatif dikembalikan lagi untuk masyarakat dalam bentuk berbagai pelatihan seperti budidaya Magot, service AC, membuat Sabun, dan yang terbaru Eco Enzym dengan tujuan menciptakan wirausaha-wirausaha baru. “Dan saat ini dalam teknis pemilahan di Gudang Bank Sampah juga sudah dapat membayar harian warga sekitar yang mau memilah sampah.
Sedangkan Chandra Firmanto menyebutkan, kedepan dengan perkembangan dan pertumbuhan kesadaran warga untuk memilah sampah secara masif dibantu adanya Aplikasi Octopus pilah sampah diupayakan dibentuk beberapa stasionkecil untuk melingkupi tiap area warga per-10 km dengan memberikan keuntungan bertingkat dari nilai sampah Pilah.
“Dengan memperbanyak stasion pembantu, Bank Sampah PETRA berfokus pada pendampingan dan asistensi-asistensi komunitas membentuk bank bank sampah,” ujar Ketua Pengerak Bank Sampah PETRA secara Nasional Pemuda Katolik.