Perhelatan Pesta Demokrasi tinggal 17 hari lagi. Disisa waktu yang tak banyak ini, Kader Golkar Batam nomor urut 3 daerah pemilihan Nongsa, Sei Beduk, Bulang Galang, Evy Puspitosari terus bergerak menguatkan simpul-simpul relawan.
Hari ini Minggu, 28 Januari 2024, bertepatan dengan konsolidasi Sakti (Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia) Kepri, yang bertempat di Pujasera CNN Kabil Batam, Ibu Evy Puspitosari kembali mempertegas komitmennya untuk mewakafkan diri sebagai calon legislator yang siap berkarya bagi masyarakat Batam, khususnya bagi kaum perempuan, masyarakat Hinterland dan Kaum Disabilitas, yang selama ini jarang mendapatkan perhatian.
Dihadapan ratusan relawan Sakti, Ibu Evy menyampaikan berbagai cita-citanya jika kelak terpilih sebagai legislator Batam nantinya. Dalam kesempatan Konsolidasi ini dibuka ruang berdialog dengan masyarakat di wilayah dapilnya, untuk menampung aspirasi dari konstituen. “Saya ini masyarakat biasa, bukan berasal dari keluarga tokoh besar, bukan pula pengusaha besar, melainkan rakyat biasa, yang lahir dari tengah masyarakat biasa, dan selama ini concern dengan pendampingan kaum perempuan dan kaum disabilitas di Yayasan Insan Sehati sebalai Batam” ungkapnya.
“Sebagai emak-emak saya paham betul apa kegelisahan kaum perempuan yang selama ini jarang mendapatkan perhatian pemerintah, baik itu soal harga kebutuhan yang terus meningkat, peluang dan lapangan kerja yang terbatas bagi masyarakat hinterland (pinggiran), mahalnya biaya pendidikan, dan minimnya ruang pelatihan peningkatan skill kerja bagi masyarakat tegasnya.
Nurliana Sinaga yang telah lama mengenal Ibu Evy dengan tulus memastikan dukungannya untuk Evy Puspitosari. “Saya telah lebih 10 tahun mengenal bu Evy, saya tahu persis bagaimana karakter beliau. Khususnya, jika Ibu Evy telah duduk sebagai anggota dewan nanti, kami bersepakat untuk memberdayakan masyarakat dengan membentuk balai latihan, khususnya sertifikasi welding…” ungkap Ibu Sinaga.
Evy Puspitosari dengan tegas memastikan program-programnya kedepan sungguh program yang benar-benar dapat dirasakan masyakarat, khususnya masyarakat kecil yang paling membutuhkan.
Menurut Evy, kegelisahan akan persolaan yang ada inilah yang mendorongnya untuk terpanggil ambil bagian dalam kontestasi lima (5) tahunan ini. “Sudah saatnya perempuan ambil bagian dan bersuara lebih tegas lagi agar suara masyarakat bawah terdengar dan dijawab oleh pemerintah yang memimpin kota kita ini. Tutupnya.*
