Nusantaraaktual.com, Rafah– Teror di Jalur Gaza Selatan kian bringgas. Kali ini sebuah serangan pesawat tempur Israel menewaskan seorang komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Khaled Mansour, bersama beberapa warga sipil lainnya.
Dikutip dari JFA. Minggu dinihari, 7/8/2022, kru pertahanan sipil dan regu penyelamat terus mengevakuasi warga sipil yang tewas akibat serangan tersebut. Rata-rata juga tewas karena tertimpah reruntuhan bangunan dan serpihan bom.
Dengan peralatan terbatas, kru berusaha menyelamatkan yang luka-luka ke kamp pengungsian dan sebagian lagi ke masji di sekitar tempat kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, diperkirakan, 43 orang tewas dalam pengeboman militer Israel di Rafah, pada Sabtu kemarin. Lebih dari 300 warga sipil Palestina yang terluka baik luka berat maupun luka ringan.
“Kami kesulitan untuk menyelamatkan warga yang tertimpah puing-puing atau anak-anak di panti asuhan yang tak jauh dari pusat Kota Rafah, Palestina,” ujar Ogasih al Sihadj seperti dilansir JFA, Senin, (8/8/2022).
Seorang warga lain Ashraf al-Qaisi mengatakan dia tidak berpikir dua kali sebelum mengizinkan buldoser menghancurkan seluruh rumahnya untuk membantu tim penyelamat mencapai tetangganya yang terkubur di bawah puing-puing.
“Ini adalah malam tersulit dalam hidup saya,” kata al-Qaisi kepada Al Jazeera, Senin (8/8/2022). “Saya sedang duduk di rumah saya bersama istri dan enam anak saya sampai kami tiba-tiba mendengar suara tembakan, dan sebagian dari langit-langit runtuh. Salah satu putra saya terluka.”
Al-Qaisi berlari keluar hanya untuk menemukan sejumlah rumah tetangganya telah hancur total oleh pengeboman militer Israel. “Ini adalah saat-saat yang sulit. Darah, potongan tubuh, jeritan di bawah puing-puing, mayat ditarik keluar dan terluka,” kata al-Qaisi.
“Sangat sulit bagi buldoser untuk mencapai rumah yang ditargetkan, jadi saya membiarkan buldoser menghancurkan seluruh rumah saya untuk menyelamatkan tetangga saya di sebelah,” ujarnya kepada Al Jazeera saat dia berdiri di atas puing-puing rumahnya.