Nusantaraaktual.com, Bali -Kursus Kepemimpinan Lanjutan Pertama Pemuda Katolik memasuki hari kedua perhelatannya. KKL I yang mengusung tema “Upgrading Kader Dan Organisasi Dalam Bidang Ekonomi Kreatif Dan Pariwisata di Era Digital” ini, diisi dengan berbagai materi seputar upaya peningkatan sumber daya kader dan organisasi Pemuda Katolik dalam menghadapi tantangan global.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, ketika diminta untuk menjabarkan pilihan tema KKL I ini, menjelaskan bahwa Pemuda Katolik sebagai organisasi, menyadari tentang realitas global yang sedang berkembang. Dunia sedang memasuki transformasi digital yang luar biasa. Untuk itu dalam KKL I ini kita mencoba mengupgrade potensi kader, sebuah upaya sadar guna penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam bentuk diseminasi gagasan hingga kemampuan kognitif, Tegas Gusma.
Tampil sebagai Pemateri pertama, Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi, Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Setyo Budiantoro dalam materinya yang berjudul “Situasi Ekonomi Global dan Ancaman Resesi Ekonomi Dunia” mensinyalir bahwa situasi ekonomi global dalam beberapa tahun ke depan diprediksi semakin sulit untuk bangkit.
Isu-isu global kontemporer mengalami bentuk baru dan mengalami transformasi menjadi suatu New Global Agenda.
Menghadapi realitas global yang kompleks ini, semua elemen bangsa, yang didalamnya termasuk generasi muda perlu melakukan upaya pembangunan yang berkelanjutan yang dinilai menjadi kunci penting dalam suksesi pembangunan Indonesia.
Bagi Setyo Budiantoro, tujuan pembangunan berkelanjutan membutuhkan kerja sama semua pihak, baik dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Hal tersebut menjadi kunci pembangunan di Indonesia, tidak hanya untuk saat ini, tapi juga di masa yang akan datang.
Dalam pemaparan lebih lanjut, Mas Setyo menegaskan bahwa generasi muda Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal yang komplek, yang memerlukan kemampuan, kecapakan tersendiri. Untuk itu dibutuhkan generasi muda yang mampu berpikir Kritis, Kolaboratif, Komunikatif dan Kreatif yang mampu menghasilkan outcome tangguh dan mampu menghadapi kehidupan di era globalisasi ini.
Senada dengan itu, memasuki materi sesi kedua, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, Rektor Universitas Tarumanegara dan Rektor STIMIK Primakara, I Made Artana, dengan energik mentriger peserta KKL I Pemuda Katolik dengan materi “Menjadi Kader Unggul Dan Kompeten di Zona Ekonomi Digital”.
Bagi Prof Agus, di era ekonomi digital, kemajuan peradaban bangsa bertumpu pada tiga pilar, yaitu Inovasi dan Teknologi sebagai economic enabler; Manusia yang dapat berperan ganda sebagai subyek (dalam fungsinya sebagai produsen, industri pencipta teknologi) atau obyek (dalam fungsinya sebagai kosumen, pasar pengguna teknologi); serta Pemerintah yang berperan sebagai pembuat kebijakan untuk mengharmonisasi ekosistem ekonomi digital.
Di sinilah pentingnya peran Pemerintah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi atau serendah-rendahnya literasi standard penguasaan teknologi, sehingga manusia tidak sekadar menjadi obyek, namun menjadi subyek produsen ekonomi dan pencipta teknologi, terang Ketua Umum Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) ini.
Sementara itu, I Made Artana, pengusaha muda visioner yang telah lebih dari dua puluh tahun bergerak dalam bidang IT ini menggaris bawahi bahwa era digitalisasi sangat membuka peluang-peluang unggulan bagi generasi muda masa kini. “Di sinilah sebenarnya tercipta peluang besar dari ekosistem ekonomi digital, di mana produsen lebih membutuhkan modal ilmu pengetahuan (knowledge) dibandingkan bahan baku fisik (raw material).
Peluang inovasi dapat tercipta dari perwujudan ide dan gagasan melalui penguasaan kompetensi teknologi pemrograman komputasi (coding), yang akan terwujud pada produk-produk terapan seperti software, perangkat Internet of Things, berbagai platform mobile-apps.
Peserta KKL I Pemuda Katolik begitu antusias mengikuti setiap sesi, sembari menggali lebih jauh materi-materi yang disajikan oleh Narasumber melalui pertanyaan-pertanyaan konstruktif.